Gempa Berkekuatan 5,5 SR Mengguncang Sumbawa

Hari Ini Gempa Berkekuatan 5,5 SR Mengguncang Sumbawa, Tidak Memicu Tsunami, Dan Prakiraan Gelombang Tinggi Dan Cuaca Buruk Hingga, Peringatan BMKG Kepada Beberapa Daerah Berpotensi Gelombang Tinggi Hingga 5 Meter.
Gempa yang mengguncang sumbawa siang hari ini menurut BMKG tidak berpotensi Tsunami namun gempa tersebut membuat panik masyarakat Sumbawa, pasalnya guncangan dari gempa tersebut sangat terasa oleh masyarakat Sumbawa.

Gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat sesar aktif, Ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum.
Tidak Berpotensi Tsunami
Sehingga gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Hingga kini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Gempa tektonik berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa,Nusa Tenggara Barat, dan sekitarnya Pada hari ini Sabtu dini hari.

Gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault), hal itu ditunjukan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber.
Data BMKG
Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pusat gempa berada pada titik koordinat 8.97 Lintang Selatan dan 117.83 Bujur Timur.
Gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Pusat gempa tersebut berjarak sekitar 70 kilometer Tenggara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. BMKG juga menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun infrastruktur akibat gempa yang melanda Sumbawa itu.
Beberapa Wilayah Yang Berpotensi Gelombang Tinggi
Peringatan pada 14 hingga 15 Juli 2019 ada beberapa wilayah yang berpotensi akan terjadinya gelombang tinggi peringatan ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung
Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Perairan timur Bitung, dan Laut Maluku bagian utara.Empat wilayah yang paling berpeluang terjadi gelombang tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter,
Seperti Perairan Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, Teluk Tomini selatan Gorontalo, dan Laut Maluku bagian selatan. Berpotensi terjadinya gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter
Untuk Perahu nelayan maupun kapal pesiar agar memperhatikan resiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran. Menurut himbauan Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung Ricky Daniel Aror.
Himbauan untuk jenis-jenis kapal
Untuk kapal tongkang akan berbahaya jika melaut dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter

Lalu untuk kapal feri sendiri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter disarankan tidak berlayar

Dan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar berisiko tinggi melaut jika dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Dan untuk perahu kecil seperti Perahu nelayan berisiko tinggi apabila melaut dengan kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
